Tim pengembangan produk Saguna Crunch menghadiri kegiatan talkshow kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Program Pendanaan Internal Kewirausahaan Universitas Syiah Kuala (PIKU USK). Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri, yaitu Bapak A. Razak, S.Pd., M.S.M., serta dua mahasiswa berprestasi, Yudha Alva Fernanda (FKH) dan Marsha Febry Zaraska (FEB), yang telah meraih pencapaian di tingkat nasional maupun internasional pada bidang kewirausahaan. Acara ini juga dipandu oleh Ibu Widya Syahfitri, M.Si.
Melalui talkshow tersebut, tim mendapatkan banyak wawasan baru dari pengalaman para pemateri yang sudah lebih dulu berkecimpung dalam dunia kewirausahaan. Pembelajaran ini menjadi motivasi bagi tim untuk mengembangkan produk secara lebih inovatif dan berkelanjutan.
Selain mengikuti talkshow, tim Saguna Crunch juga melaksanakan sesi foto bersama dosen pembina PIKU sebagai bagian dari rangkaian dokumentasi kegiatan, progres pengembangan produk, serta kesempatan untuk meminta masukan langsung mengenai pengembangan produk.
Sesi foto berlangsung pada 15 November 2024 bersama Direktur Direktorat Kewirausahaan dan Alumni bapak Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, S.TP., M.Sc. Serta seluruh anggota tim Saguna Crunch. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperlihatkan capaian sementara tim dalam mengembangkan inovasi kerupuk sagu panggang berbahan daun kelor dan ikan tuna.
Pada kesempatan tersebut, dosen PIKU memberikan apresiasi atas dedikasi dan kemajuan tim. Menurut Kepala Bagian Kewirausahaan USK, Dr. Evi Ramadhani, S.Si., M.Si, “Saguna Crunch memiliki potensi besar sebagai inovasi pangan lokal bergizi tinggi yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendukung program MBG (Makanan Bergizi Gratis) pemerintah yang mendorong penyediaan makanan sehat dan bernutrisi bagi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja”.

Dosen pembimbing, Prof. Dr. Asnawi, S.Pd., M.Ed., bersama Tim Saguna Crunch yang terdiri dari empat mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Cut Aisyah Hasnanda Putri, Olivia Bunga, Zuhraa Laida Apsari, dan Bunga Rojatul, menjelaskan bahwa produk ini terinspirasi dari potensi bahan lokal Aceh yang melimpah serta kebutuhan masyarakat akan camilan sehat. “Kami ingin menghadirkan camilan yang tidak hanya enak, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan,” ujar perwakilan tim.
Tim juga menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan dan dukungan yang diberikan selama proses pengembangan produk. Sesi foto ini menjadi simbol kerja sama antara mahasiswa dan dosen dalam menghadirkan inovasi pangan yang mendukung peningkatan UMKM, memperkuat pemanfaatan pangan lokal, serta sejalan dengan program pemerintah dalam menyediakan camilan sehat bagi masyarakat. (*)












